Aparat kepolisian yang bertugas di Mapolsek Regol mengaku mengalami kejadian aneh.
Kejadian aneh yang dialami petugas ini setelah aparat membekuk pelaku begal angkot bernama Andres Warga Libangan, Kabupaten Bandung Barat.
Sebab, saat diamankan tersangka Andres membawa sosok jenglot.
Jenglot tersbeut pun turut diamankan pihak kepolisian untuk dijadikan sebagai barang bukti kasus tersebut.
Terlebih, pelaku tidak mengalami luka-luka meskipun sempat menjadi bulan-bulanan warga sebelum diamankan aparat kepolisian.
Berdasarkan pengkuan tersangka, jenglot tersebut digunakan untuk kekebalan.
Hal itupun diungkapkan oleh Kapolsek Regol Kompol Aulia Djabar.
Pria yang pernah menjabat sebagai mantan Kasat Reskrim Polres Bogor ini mengatakan, tersangka Andres mengakui membawa jenglot itu supaya kebal.
Namun, ia tidak bisa memastikan keampuhan jenglot tersebut.
"Pengakuan tersangka bawa alat-alat ini supaya kebal dan untuk memperkuat diri. Saya belum tahu apakah jenglot itu berpengaruh atau tidak, yang pasti saat diamankan dia sudah menyerah," ujarnya.
Namun, ada cerita horor dibalik barang bukti jenglot yang diamankan oleh aparat kepolisian.
Kanit Reserse Polsek Regol AKP Asep Wahidin mengatakan ada sejumlah hal aneh yang terjadi setelah penangkapan Andres (24), warga Limbangan Kabupaten Bandung Barat.
Andres ditangkap karena diduga melakukan pencurian angkot di Kota Bandung.
Saat melakukan aksinya, Andres membawa benda yang diyakini memiliki kekuatan mistis, yakni jenglot.
Selain jenglot, ada pula kertas bertulis huruf Arab dan golok.
Sedangkan Andres ditahan di Mapolsek Regol untuk keperluan penyidikan.
Benda menyerupai bentuk boneka itu dilapis kain putih.
Tingginya kira-kira 20 cm, bagian kepalanya ditutupi sepotong kain putih.
AKP Asep Wahidin mengatakan penutupan kepala jenglot sengaja dilakukan.
Namun, AKP Asep Wahidin tidak menerangkan secara rinci alasan bagian kepala jenglot itu ditutup oleh kain.
• Kronologi PSK Online Tewas saat Layani Pelanggan, Terdengar Jeritan, Korban Ambruk saat Keluar Kamar

AKP Asep Wahidin menceritakan kejadian ganjil yang terjadi dua hari setelah penangkapan Andres.
Anak buahnya mendengar ada suara ketukan disertai ucapan salam.
Saat pintu dibuka tidak ada seorang pun di balik pintu.
"Oh iya ada tuh. Dua hari setelah pengungkapan kasus itu, malam hari, ruangan Kanit Sabhara pintu kacanya ada yang mengetuk disertai suara Assalamualaikum," ujar Asep.
Asep mengatakan anak buahnya sempat melihat ada seseorang di depan pintu karena pintu terbuat dari kaca.
"Cerita anggota, itu kan pintu kaca, dari dalam jadi memang terlihat ada sosok yang mengetuk pintu. Tapi setelah dibuka, sosok itu justru tidak ada," ujar Asep seraya tertawa.
• Mahasiswi Penimbun 17.500 Masker Jual Dagangannya ke Luar Negeri, Sementara di Indonesia Kekurangan
Ia tidak bisa memastikan kejadian itu berkaitan dengan pengungkapan kasus tersangka yang membawa jenglot.
"Wah kalau itu sih enggak tahu ya. Tapi mungkin kebenaran saja kejadiannya setelah penangkapan tersangka yang membawa jenglot," ucap Asep.
Dipukuli Tapi Tak Terluka
Penangkapan Andres pada Rabu (26/2/2020) di Gedebage, Bandung juga menyisakan kejanggalan.
Ia yang melakukan pencurian dengan kekerasan angkot Elang-Gedebage itu sempat diamuk massa karena merampok angkot yang disopiri Jalaludin pada Rabu (27/2/2020).
Ada sekitar 10 orang yang memukuli Andres namun wajah dan badan Andres tidak mengalami memar ataupun luka.
Sopir angkot Elang - Gedebage yang jadi korban perampasan, Jalaludin mengatakan, ia mengira Andres adalah penumpang saat mencegatnya di Jalan BKR.
Saat masuk ke angkot, Andres menunjukan golok dan meminta dia membawa angkot.
"Saya posisi ada di dalam mobil. Dia bawa mobilnya dengan ugal-ugalan, dia bilang biar orang tahu saya bawa angkot Elang-Gedebage," ujar Jalaludin di Mapolsek Regol, Jalan Mohammad Toha Bandung, Kamis (27/2/2020).
• Ibu Muda Tega Peras Teman Kencan Usai Berhubungan Badan, Terinspirasi dari Tayangan Sinetron di TV

Saat itu, kata dia, angkot dibawa hingga ke Ujungberung dengan tetap membawa mobil ugal-ugalan.
"Sampai akhirnya dia menabrakan angkot ke belakang Bus Damri sampai bagian depan angkot penyok dan kaca depannnya pecah. Ban depan sebelah kanan juga rusak. Tapi dia tetap maju sampai ke Gedebage," ujarnya.
Di Gedebage Jalan Soekarno-Hatta itu, Andres kata Jalaludin, mengganti ban yang rusak dengan ban cadangan. Saat itu, ia belum tahu Andres membawa jenglot. Ia hanya tahu Andres membawa golok.
"Nah saat itu, datang sopir angkot lainnya menolong saya. Nah si Andres dipukulin, dikeroyok di dekat pintu masuk mobil sebelah kanan oleh sekira 10 orang lah, tapi saya lihat tidak terlihat ada luka," ujarnya.