1. Korban ternyata sering dicekoki video
Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas saat dihubungi lewat telepon, Sabtu mengungkap, banyak filem ditemukan di HP Pelakudi Lampung, alhasil korban jadi pelampiasan ke-3 pelaku.
"Saya lihat mereka ini berawal dari kakaknya (SA) sudah pegang HP. Di dalam HP-nya itu banyak video. Adik kakak ini sering diajak nonton video," kata Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas.
Sementara Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tanggamus Ipda Primadona Laila mengatakan, perilaku SA dan YF yang suka nonton film itu diketahui dari hasil pemeriksaan dan pengakuan tersangka.
"Nonton film bersama, kemudian dipraktikkan ke korban. Dalam sehari bisa melampiaskan hasratnya ke korban itu ada kalau kakaknya bisa sampai 5 kali, adiknya 3 kali," kata Ipda Dona.
2. Korban digghi 5 kali oleh sang ayah, 120 kali oleh kakak dan 60 kali oleh adiknya.
Dona mengatakan, pengakuan ayahnya M baru lima kali. Sementara yang mencengangkan SA mengaku sudah sekitar 120 kali dan YF sekitar 60 kali. Perbuatan ini dilakukan berulang kali sejak 2018. AG tak kuasa melawan karena takut. Selama ini, dia juga dikungkung di dalam rumah.
3. Pelaku pernah menyetubuhi kambing dan sapi tetangga.
Ipda Dona menyebut, secara visual M dan SA terlihat seperti manusia normal. Tidak ada keanehan prilaku. Namun sosok YF dia nilai sedikit aneh, karena saat diperiksa terlihat santai bahkan tertawa. YF juga mengaku pernah kambing dan sapi tetangga.
"Kita tanya (kepada YF) ada objek atau korban lain nggak yang selain kakak kandungmu, anak ini jawab 'nggak ada bu. Tapi pernah sama kambing dan sapi juga'. Itu pun karena melihat video yang ada di HP. HP-nya rusak. Mereka terinspirasi video luar negeri objek binatang," ucapnya, seperti dilansir dari detik.com.
4. Ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya.
Untuk mendalami persoalan ini, ketiga tersangka akan diperiksa kejiwaannya pada Senin (25/2) nanti. Polisi ingin mengetahui apakah ketiga pelaku yang merupakan ayah dan anak ini mengalami gangguan kejiwaan.
5. Kondisi korban
Ipda Dona menambahkan, polisi juga menaruh perhatian serius pada korban. Apalagi AG diketahui mengalami keterbelakangan mental. Pihaknya akan terus memonitor kondisi AG. AG pada Senin (25/2) nanti juga akan diperiksa kesehatan dan kondisi kejiwaannya.